Rabu, 20 Februari 2013

Halte Penantian

Aku selalu berdiri disini, mematung, hanya sekali melirik kanan-kiri untuk memastiksn kehadiran sosokmu, dan itu hanyalah sia-sia bagiku. Detik terus berganti ke detik berikutnya, dan berharap di detik kesekian kalinya aku menghitung, kau telah berdiri tegap disini. Tentu saja sosok nyatamu yang ku maksud. Bukan bayang semu kamu yang selalu saja hadir di setiap malam pengantar tidurku. Seolah-olah mimpi itu terasa nyata, namun itu tetaplah mimpi. Hujan mungkin saja sudah bosan melihatku disini sembari merintikkan tetesannya untuk menjadi teman buatku. Semoga saja lelah tidak menghampiriku lebih dulu. Bila itu terjadi, aku memastikan diriku takkan lagi disini. Ku harap kau takkan pernah melupakan janjimu untuk menjemputku di halte penantain yang membuatku tak nyaman ini. Pastinya setelah kau ditegur dengan lembut ataukah tangan Tuhan yang memegang relungmu dan mempertemukan kita (lagi)...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar